CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 27 April 2009

Kesunyian

Matahari mulai membentangkan sinarnya….

Ia jajakan kemegahannya….

Ia hapus kelabunya malam....

Aku pun mulai bosan dengan denting ku yang kian sunyi....

Memanjakan tarian kesedihan....

Menjual senyum palsu di bibir ku yang menyandiwarakan kisah tanpa kiasan…

Peyorasi memetakan tubuh ku yang mungil ini….

Sejenak ku biarkan rintikan hujan menetesi kalbu ku yang kelam…

Sungguh ku ungkapkan, betapa beling ini menusuk hati ku yang terdalam....

Kesunyian

Matahari mulai membentangkan sinarnya….

Ia jajakan kemegahannya….

Ia hapus kelabunya malam....

Aku pun mulai bosan dengan denting ku yang kian sunyi....

Memanjakan tarian kesedihan....

Menjual senyum palsu di bibir ku yang menyandiwarakan kisah tanpa kiasan…

Peyorasi memetakan tubuh ku yang mungil ini….

Sejenak ku biarkan rintikan hujan menetesi kalbu ku yang kelam…

Sungguh ku ungkapkan, betapa beling ini menusuk hati ku yang terdalam....

Kepalsuan

Matahari mulai membentangkan sinarnya….

Ia jajakan kemegahannya….

Ia hapus kelabunya malam....

Aku pun mulai bosan dengan denting ku yang kian sunyi....

Memanjakan tarian kesedihan....

Menjual senyum palsu di bibir ku yang menyandiwarakan kisah tanpa kiasan…

Peyorasi memetakan tubuh ku yang mungil ini….

Sejenak ku biarkan rintikan hujan menetesi kalbu ku yang kelam…

Sungguh ku ungkapkan, betapa beling ini menusuk hati ku yang terdalam....